IMM Grow Up
“Besar Sama-sama, Sama-sama Besar”
Grow up secara kebahasaan dapat diartikan sebagai bertumbuh; berkembang; atau menjadi matang. Pada aspek kebahasaan, konsep ini dapat dimaknai secara sederhana dan gamblang. Layaknya tumbuhan atau tanaman, segala sesuatu dalam hidup bergerak secara dinamis, naik ke atas, berkembang meluas, hingga menancap ke dalam. Itulah yang secara sederhana dapat dimaknai dalam hidup setiap insan di dunia. Namun di samping itu, konsep ini juga dapat dimaknai secara kompleks dan komprehensif. Bahwasanya bertumbuh tidak selalu terlihat dari perkembangan, secara lahir maupun batin. Bertumbuh juga merupakan bentuk adaptasi terhadap lingkungan sekitar, pembacaan atas kondisi, hingga pemahaman atas diri. Segala sesuatu yang berkaitan dengan peningkatan—baik di titik atas hingga di titik terendah—juga merupakan bentuk pertumbuhan. Ketika sesuatu berada di titik teratas, ia dituntut untuk memahami atas apa yang ada di bawahnya. Begitupun ketika sesuatu berada di titik terendah, ia juga akan berusaha memahami apa yang menjadi penyebab tersebut, sehingga setiap langkah perjuangan dapat menjadi nilai pertumbuhan dalam hal apa pun.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, yang selanjutnya kita sebut sebagai IMM, hari ini kian bertumbuh, secara horizontal dan vertikal, semakin baik dan adaptif dengan perkembangan zaman. Dalam rangka adaptasi, kader dan pimpinan IMM perlu meneguhkan kembali identitas dan nilai yang akan dibawa pada proses dakwahnya. Pada konsep Grow up, terdapat beberapa poin yang perlu diper hatikan dalam proses perjalanannya. Poin-poin tersebutlah yang akan menjadi khittah dalam perjalanan IMM. Berikut akan dijabarkan poin poin tersebut;
- Berkelanjutan Segala sesuatu akan menjadi sia-sia jika dilakukan secara tidak konsisten. Poin berkelanjutan merupakan pengejawantahan dari nilai istiqamah dalam Islam. Berkelanjutan bukanlah suatu nilai konservatif dengan mengabaikan nilai-nilai yang ada pada zaman yang sedang dijalani, tentu bertolak dengan hal tersebut. Nilai berkelanjutan yang dimaksud adalah melanjutkan hal baik yang telah terjadi dengan menerapkan poin sebelumnya, yakni inovasi. Bila dua poin ini saja dapat diterapkan secara bersamaan, tentu akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berkelanjutan juga merupakan salah satu nilai intrinsik pada konsep Grow up. Bertumbuh pun memiliki makna melanjutkan hidup, meneguhkan asa, dan menggapai cita.
- Kolaboratif Prinsip kolektif kolegial tidak dapat ditinggalkan ketika menjalankan IMM secara organisatoris dan pada aspek gerakan. Kolaborasi adalah poin penting dalam menerapkan prinsip tersebut. Kolektif, yakni bersama, dan kolegial, bermakna sejawat pada dasarnya merupakan prinsip yang tertanam di setiap Organisasi Otonom Muhammadiyah, tidak terkecuali IMM. Budaya kolaboratif inilah yang hingga saat ini menjadikan ruh gerakan dalam IMM tetap menyala. Karena dengan kolaborasi, segala sesuatu yang dilakukan akan menjadi maksimal dan mendapat hasil yang lebih optimal.
- Berorientasi pada Aksi Aksi merupakan hal yang menjadi tolok ukur dalam perencanaan. Action-oriented merupakan hal yang sangat penting dalam suatu gerak organisasi. Action; Active merupakan morfologi dari kata Act, oleh karenanya, organisasi dapat dikatakan bergerak dan aktif apabila dapat memberikan aksi nyata, baik bagi dirinya sendiri, maupun bagi lingkungan sekitar. Teori dan dialektika memang diperlukan dalam perencanaan hingga pembangunan narasi. Namun, kata-kata tersebut akan menjadi sia-sia apabila tidak dapat diaktualisasikan dalam hal yang nyata dan tampak. Teori tanpa aksi adalah hal sia-sia, sedangkan aksi tanpa teori adalah hal yang berbahaya. Maka di antara kedua hal tersebut perlu adanya sinergi, sehingga segala sesuatu dapat berjalan dengan sesuai rencana dan minimal kekurangan. Namun pada hakikatnya, segala sesuatu akan memiliki nilai guna jika dapat dirasakan kehadirannya sebagai suatu kebermanfaatan. Sehingga pada titik inilah poin “aksi nyata” menjadi hal utama yang harus diperhatikan.
- Berkarakter Identitas merupakan suatu hal mendasar dalam hidup manusia, secara individu maupun kolektif. Dalam diri setiap manusia tentu telah tersemat identitas, jenama, atau umum diketahui sebagai branding. Makna dari berkarakter sendiri merupakan tiap entitas dituntut untuk dapat mempertahankan identitasnya masing-masing. Ketika identitas tersebut dapat teguh dalam setiap jiwa—manusia atau kumpulan manusia—maka karakter dapat dibangun sesuai dengan identitas yang diinginkan—oleh pribadi ataupun khalayak penerima. Peran karakter sangatlah penting dalam menjalankan roda organisasi, termasuk IMM. Karakter Religiositas, Intelektualitas, dan Humanitas yang melekat dalam IMM perlu dipertahankan dan dibangun menjadi karakter yang dapat menebar benih-benih kebermanfaatan kepada sekitar. Maka ketika hal tersebut terjadi, IMM akan menjadi organisasi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan ruang waktu yang semakin dinamis.
Visi & Misi IMM Malang Raya 2024-2025
“Mewujudkan IMM Malang Raya sebagai lokomotif perjuangan dakwah Muhammadiyah yang inovatif, kolaboratif, berkarakter, dan berbasis pada data, guna terciptanya kebermanfaatan yang berkelanjutan.”
Perkaderan Adaptif:
Pengembangan potensi individu kader, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.
Intelektual Adaptif:
Pengembangan pemikiran kritis, analitis, dan kreatif kader.
Gerakan Adaptif:
Pengembangan organisasi sebagai sebuah gerakan sosial yang responsif terhadap perubahan zaman.
Manajerial Adaptif:
Pengembangan organisasi secara keseluruhan, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.